Selasa, Oktober 26, 2010

PESAN RASULULLAH SAW KEPADA ORANG YANG AKAN DICABUT NYAWANYA

Suatu ketika datang kepada Rasulullah, Malaikat pencabut nyawa (Izrail) dalam rupa seorang laki-laki. Malaikat itu duduk bersama Rasul dan menyampaikan sesuatu. Kemudian datanglah seorang sahabat kepada Rasulullah, lantas Malaikat itu izin pamit dan meninggalkannya. Bertanya sahabat, Ya Rasul siapakah gerangan orang itu?. Rasul menjawab, orang itu ialah Malaikat pencabut nyawa (Izrail), dia datang kepadaku memberitahukan bahwa engkau sebentar lagi akan mati dan aku akan mensholatkanmu. Lalu sahabat itu bertanya, “Berikanlah kepadaku pesan terakhir yang akan menyempurnakan kehidupanku”. Rasulpun menjawab, “Kalau ada majlis ilmu, maka dengarkanlah”.

Penggalan kisah di atas menggambarkan pentingnya kedudukan mencari ilmu dalam pandangan islam. Pesan terakhir Nabi bagi orang yang akan dicabut nyawanya adalah mencari ilmu, bukan mengerjakan shalat, zakat atau amalan ibadah lainnya. Mencari ilmu wajib hukumnya bagi setiap orang, sama halnya dengan kewajiban menjalankan ibadah sholat, puasa, dan zakat.

Nabi dalam hadits lain bersabda, “Tuntutlah ilmu dari semenjak dilahirkan (dalam buaian ibu) sampai masuk liang lahat”. Dalam al-Quran, Alloh SWT mengajarkan sebuah do’a, “Robbi Jidnii ilmaa”, Ya Robb tambahlah ilmu. Kita jangan pernah merasa sudah banyak ilmu, namun sebaliknya carilah terus ilmu sampai akhir hayat menjemput kita.

Lebih lanjut Nabi mengatakan bahwa keutamaan orang yang mencari ilmu, akan dinaungi oleh sayap-sayap malaikat, artinya ia dilindungi dan dirahmati Allah SWT.
Dalam kenyataaannya, banyak sekali kendala saat kita mencari ilmu. Kendala utama biasanya rasa malas. Kita tidak sabar, inginnya sih memperoleh hasil yang instant dari ilmu yang dipelajari. Padahal perlu kita sadari, adakalanya ilmu itu baru memberi manfaat di kemudian hari, mungkin 1 tahun, 2 tahun atau lebih dari itu.Seperti halnya penemuan-penemuan listrik, telepon dan lain-lain bisa dinikmati dari dulu sampai sekarang. Jika kita menelaah lebih lanjut QS Al-Baqoroh 31, yang berbunyi:

“Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: “Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang orang-orang yang benar!”

Kita ini memiliki  ilmu karena Allah SWT yang pertama kali mengajarkan kepada adam tentang nama-nama benda. Karena itu kedudukan manusia lebih sempurna dibandingkan Malaikat dan makhluk lainnya.

Dalam ayat lain Allah menyatakan, bahwa Allah-lah yang mengeluarkan manusia dari perut ibunya, dan manusia  tidak mengetahui apa-apa saat dilahirkan. Lalu Allah SWT memberikan pendengaran dan penglihatan agar manusia berpikir dan bersyukur.

Semakin banyak kita mendengar, melihat, dan berfikir dengan menggunakan panca indera, maka semakin banyak ilmu yang akan kita peroleh. Untuk itu, mari kita mencintai ilmu, karena pesan Rasul kepada yang mau meninggal saja, mencari ilmu.
Orang yang memiliki ilmu dan diamalkan, selain akan manfaat bagi sendiri juga bagi orang di sekitar. Dalam hadist lain Nabi bersabda, tiga amalan yang tidak putus walau seorang anak adam meninggal dunia yaitu, Shodaqoh jariah, Ilmu yang bermanfaat, dan anak sholeh yang mendoakan kedua orang tuanya.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan